I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang
panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau
melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.Ia
mudah didapati di kawasan panas di Asia. Kacang Panjang adalah sumber protein
yang baik, vitamin A, thiamin, riboflavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C,
folat, magnesium, dan mangan. Nilai gizi kacang panjang (mentah) per 100 g (3.5
oz) Energi 196 kJ (47 kcal) Karbohidrat 8 g Diet serat 3,6 g Lemak 0 g Protein
3 g Persentase yang relatif ke US
rekomendasi untuk orang dewasa. Sumber: USDA Nutrient database.
Tanaman kacang panjang (V.sinensis)
merupakan komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi
keluarga.Tanaman ini berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik
pada dataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah,
tegalan, atau pekarangan pada setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat
diandalkan sebagai usaha agribisnis yang mampu meningkatkan pendapatan petani.
Dalam ukuran porsi 100 gram kacang
terdapat 47 kalori, 0 gram lemak total, kolesterol 0 mg, natrium 4 mg (0% nilai
harian), 8 gram karbohidrat total (2% nilai harian), dan 3 gram protein (nilai
harian 5%). Ada juga 17% DV vitamin A, 2% DV besi, 31% DV vitamin C, dan 5% DV
kalsium. (Persen nilai harian berdasarkan diet 2000 kalori nilai harian
individu bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori
masing-masing.)
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat
memahami jenis – jenis dan mengerti mengenai OPT pengganggu,Pestisida yang
digunakan untuk masing – masing jenis tanaman yang telah ditentukan,pestisida
yang digunakan,cara pengairan,varietas yang paling baik digunakan untuk masing
– masing tanaman.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Kacang panjang
merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh
dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan
adalah buah pokok tersebut.Dan mudah didapati di kawasan panas di Asia.
Selain sebagai masakan, ternyata Kacang Panjang juga dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit seperti
diantaranya : antikanker, kanker payudara, leukemia, antibakteri,
antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal,
mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan
DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah,
kurang darah, sakit pinggang, rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan,
dan sukar buang air besar (Salisbury,1995).
Tanaman kacang panjang (V.sinensis) merupakan
komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi keluarga.Tanaman ini
berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium sampai
dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau pekarangan pada
setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat diandalkan sebagai usaha agribisnis
yang mampu meningkatkan pendapatan petani (Yatim,1990).
Ada 2 macam dan keduanya bertipe merambat. a. Varietas
kacang panjang 1 (KP 1) atau No. 1019 Varietas ini berasal dari Bekasi dan
cocok ditanam hingga ketinggian 500 m dpl. Batangnya berwama hijau muda dan
berbentuk persegi enam. Daun berbentuk delta dengan ujung meruncing tersusun
tiga-tiga. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan berbulu halus. Bunga
berbentuk kupu-kupu berwama biru muda. Polongnya gilik, panjang 44-75 cm, wama
hijau tua, rasanya agak manis, dan renyah. Satu tanaman bisa menghasilkan 4-15
polong. Biji bulat panjang agak gepeng dan bila sudah tua berwama cokelat tua
berbelang putih. Tanaman dewasa tingginya mencapai 2 m lebih. Pada umur 28 hari
sudah berbunga dan pada umur 59-79 hari sudah dapat dipanen. Produksi
rata-ratanya 6,2 ton/ha polong muda atau 0,4 ton/ha biji kering. Varietas ini
cukup tahan terhadap penggerek polong dan cendawan busuk perusak polong, namun
kurang tahan terhadap serangan virus sapu. b. Varietas kacang panjang 2 (KP 2)
atau No. 1018 Varietas ini berasal dari Bogor yang cocok ditanam pada daerah
dengan ketinggian di bawah 500 m dpl. Batangnya berwama hijau muda dan bersegi
enam. Daun dan bunganya mirip dengan KP 1. Polong gilik, langsing dengan
panjang 35-60 cm , dan berwama hijau. Jumlah polong dalam satu tanaman dapat
mencapai 5-18 buah, lebih banyak dari KP l. Polong yang masih muda renyah dan
agak manis. Biji yang tua berwama cokelat muda. Tanaman dewasa tingginya
mencapai 2 m lebih. Mulai berbunga saat berumur 30 hari. Kacang panjang untuk
sayur dipanen pada umur 58-80 hari sesudah tanam dengan tingkat produksi 5,9
ton/ha. Bila panen dalam bentuk biji kering hasilnya sekitar 0,5 ton/ha.
Varietas ini cukup tahan terhadap cendawan busuk polong dan penggerek polong,
tetapi rentan tehadap virus sapu ( Riyadi,2006).
Dalam ukuran porsi 100 gram kacang terdapat 47 kalori, 0
gram lemak total, kolesterol 0 mg, natrium 4 mg (0% nilai harian), 8 gram
karbohidrat total (2% nilai harian), dan 3 gram protein (nilai harian 5%). Ada
juga 17% DV vitamin A, 2% DV besi, 31% DV vitamin C, dan 5% DV kalsium. (Persen
nilai harian berdasarkan diet 2000 kalori nilai harian individu bisa lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori masing-masing)
(Suryadi,2003). I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang
panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara memanjat atau
melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.Ia
mudah didapati di kawasan panas di Asia. Kacang Panjang adalah sumber protein
yang baik, vitamin A, thiamin, riboflavin, besi, fosfor, kalium, vitamin C,
folat, magnesium, dan mangan. Nilai gizi kacang panjang (mentah) per 100 g (3.5
oz) Energi 196 kJ (47 kcal) Karbohidrat 8 g Diet serat 3,6 g Lemak 0 g Protein
3 g Persentase yang relatif ke US
rekomendasi untuk orang dewasa. Sumber: USDA Nutrient database.
Tanaman kacang panjang (V.sinensis)
merupakan komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi
keluarga.Tanaman ini berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik
pada dataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah,
tegalan, atau pekarangan pada setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat
diandalkan sebagai usaha agribisnis yang mampu meningkatkan pendapatan petani.
Dalam ukuran porsi 100 gram kacang
terdapat 47 kalori, 0 gram lemak total, kolesterol 0 mg, natrium 4 mg (0% nilai
harian), 8 gram karbohidrat total (2% nilai harian), dan 3 gram protein (nilai
harian 5%). Ada juga 17% DV vitamin A, 2% DV besi, 31% DV vitamin C, dan 5% DV
kalsium. (Persen nilai harian berdasarkan diet 2000 kalori nilai harian
individu bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori
masing-masing.)
1.2 Tujuan
Mahasiswa dapat
memahami jenis – jenis dan mengerti mengenai OPT pengganggu,Pestisida yang
digunakan untuk masing – masing jenis tanaman yang telah ditentukan,pestisida
yang digunakan,cara pengairan,varietas yang paling baik digunakan untuk masing
– masing tanaman.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Kacang panjang
merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh
dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan
adalah buah pokok tersebut.Dan mudah didapati di kawasan panas di Asia.
Selain sebagai masakan, ternyata Kacang Panjang juga dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk mengobati beberapa penyakit seperti
diantaranya : antikanker, kanker payudara, leukemia, antibakteri,
antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal,
mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan
DNA dan RNA, meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah,
kurang darah, sakit pinggang, rematik, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan,
dan sukar buang air besar (Salisbury,1995).
Tanaman kacang panjang (V.sinensis) merupakan
komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi keluarga.Tanaman ini
berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium sampai
dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau pekarangan pada
setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat diandalkan sebagai usaha agribisnis
yang mampu meningkatkan pendapatan petani (Yatim,1990).
Ada 2 macam dan keduanya bertipe merambat. a. Varietas
kacang panjang 1 (KP 1) atau No. 1019 Varietas ini berasal dari Bekasi dan
cocok ditanam hingga ketinggian 500 m dpl. Batangnya berwama hijau muda dan
berbentuk persegi enam. Daun berbentuk delta dengan ujung meruncing tersusun
tiga-tiga. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan berbulu halus. Bunga
berbentuk kupu-kupu berwama biru muda. Polongnya gilik, panjang 44-75 cm, wama
hijau tua, rasanya agak manis, dan renyah. Satu tanaman bisa menghasilkan 4-15
polong. Biji bulat panjang agak gepeng dan bila sudah tua berwama cokelat tua
berbelang putih. Tanaman dewasa tingginya mencapai 2 m lebih. Pada umur 28 hari
sudah berbunga dan pada umur 59-79 hari sudah dapat dipanen. Produksi
rata-ratanya 6,2 ton/ha polong muda atau 0,4 ton/ha biji kering. Varietas ini
cukup tahan terhadap penggerek polong dan cendawan busuk perusak polong, namun
kurang tahan terhadap serangan virus sapu. b. Varietas kacang panjang 2 (KP 2)
atau No. 1018 Varietas ini berasal dari Bogor yang cocok ditanam pada daerah
dengan ketinggian di bawah 500 m dpl. Batangnya berwama hijau muda dan bersegi
enam. Daun dan bunganya mirip dengan KP 1. Polong gilik, langsing dengan
panjang 35-60 cm , dan berwama hijau. Jumlah polong dalam satu tanaman dapat
mencapai 5-18 buah, lebih banyak dari KP l. Polong yang masih muda renyah dan
agak manis. Biji yang tua berwama cokelat muda. Tanaman dewasa tingginya
mencapai 2 m lebih. Mulai berbunga saat berumur 30 hari. Kacang panjang untuk
sayur dipanen pada umur 58-80 hari sesudah tanam dengan tingkat produksi 5,9
ton/ha. Bila panen dalam bentuk biji kering hasilnya sekitar 0,5 ton/ha.
Varietas ini cukup tahan terhadap cendawan busuk polong dan penggerek polong,
tetapi rentan tehadap virus sapu ( Riyadi,2006).
Dalam ukuran porsi 100 gram kacang terdapat 47 kalori, 0
gram lemak total, kolesterol 0 mg, natrium 4 mg (0% nilai harian), 8 gram
karbohidrat total (2% nilai harian), dan 3 gram protein (nilai harian 5%). Ada
juga 17% DV vitamin A, 2% DV besi, 31% DV vitamin C, dan 5% DV kalsium. (Persen
nilai harian berdasarkan diet 2000 kalori nilai harian individu bisa lebih
tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori masing-masing)
(Suryadi,2003).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Data
Klien
Nama
|
P.Irwan
|
Alamat
|
Jl. Semeru,
Ajung Krajan
|
Umur
|
35 Tahun
|
Sekolah
|
MAN
|
Komoditi yang ditanam
|
Kacang Panjang
|
Varietas
|
77
|
Luasan
|
75 m2
|
Tanaman sebelumnya
|
Sawi
|
Tanaman sekitar
|
Padi, Sawi,
Mentimun
|
Jenis pemupukan
|
Siram, dengan
menggunakan pupuk sintetis ( TSP, Urea, SP-36
|
Cara pengairan
|
Irigasi
|
Jenis OPT yang menyerang menurut versi petani
|
Ulat, grayak,
kutu
|
Jenis pengendalian yang dilakukan
|
Penyemprotan
Pestisida
|
Jenis Pestisida yang Digunakan
|
Penyemprotan Decis
|
Data
Klien
Nama
|
P.Ngatiyo
|
Alamat
|
Ajung Kresek
|
Umur
|
55 Tahun
|
Sekolah
|
SMP
|
Komoditi yang ditanam
|
Kacang Panjang
|
Varietas
|
77
|
Luasan
|
150 m²
|
Tanaman sebelumnya
|
Padi
|
Tanaman sekitar
|
Padi,
Kacang Panjang
|
Jenis pemupukan
|
Siram,
sintetis
|
Cara pengairan
|
Irigasi Alur
|
Jenis OPT yang menyerang menurut versi petani
|
Ulat, grayak,
kutu
|
Jenis pengendalian yang dilakukan
|
Penyemprotan Pestisida
Kmia
|
Jenis Pestisida yang Digunakan
|
Fastac
|
4.2
Pembahasan
Tanaman kacang panjang (V.sinensis) merupakan
komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi keluarga.Tanaman ini
berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium
sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau pekarangan
pada setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat diandalkan sebagai usaha
agribisnis yang mampu meningkatkan pendapatan petani.
Dari hasil kuisioner yang di dapatkan dengan wawancara
terhadap klien varietas yang ditanam adalah sama-sama jenis 77. Wawancara
tersebut kepada P.Irwan dan P.Ngatiyo.
Klien pertama adalah P.Irwan, bertempat tinggal di Jl.
Semeru Ajung Krajan. Beliau berusia 35 tahun dengan pendidikan terakhir MAN.
Komoditi yang ditanam di lahan P.Irwan adalah tanaman kacang panjang dengan
varietas 77 dengan luasan lahan yang ditanami kacang panjang seluas 75 m2.
Sebelum ditanami kacang panjang lahan tersebut ditanami tanaman sawi. Batas
tanaman sekitar lahan kacang panjang P.Irwan adalah sebelah selatan tanaman
sawi, sebelah barat tanaman mentimun dan sebelah utara dan timur dibatasi
tanaman padi. Jenis pemupukan yang dilakukan P.Irwan adalah dengan cara
penyiraman dengan pupuk sintetis (UREA, TSP). Cara pengairan lahan dengan
sistem semi mekanik yaitu dengan air mengambil dari sungai yang masuk ke
persawahan dan di bagi-bagi lagi agar menyebar menjadi sungai kecil-kecil.
Jenis OPT yang menyerang menurut P.Irwan adalah ulat grayak dan kutu dan untuk
penanganannya dilakukan penyemprotan pestisida Decis.
Klien selanjutnya adalah P.Ngatiyo yang beralamat di Ajung
Kresek, yang berusia 55 tahun dan pendidikan terakhir adalah smp. Di lahan
P.Ngatiyo yang seluas 150 m2 tersebut ditanami kacang panjang dengan varietas
77. Sebelum ditanami kacang panjang lahan tersebut telah ditanami tanaman padi.
Tanaman sekitar lahan kacang panjang P.Ngatiyo adalah sebelah barat adalah tanaman
padi, sebelah utara adalah kacang panjang dan sebelah selatan pagar rumah dan
timur pekarangan rumah. Jenis pemupukan yang dilakukan P.Ngatiyo adalah dengan
cara penyiraman pestisida sintetis untuk mengendalikan OPT seperti ulat grayak
dan kutu. Jenis pestisida yang digunakan adalah fastac.dan cara pengairan lahan
dengan drainase semi mekanik.
V.KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Varietas
kacang panjang yang ditanam adalah jenis 77
2. OPT yang
menyerang menurut 2 klien tersebut adalah ulat grayak dan kutu
3. Sistem
pengairannya dengan sistem semi mekanik
5.2 Saran
Pada praktikum sebaiknya survei
lahan dulu untuk melihat komoditas apa saja yang terdapat atau ditanam disitu
guna mempermudah tidak membuang waktu dan tenaga mencari komoditas yang ditentukan
tetapi tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, I. 2006. Isolasi Protoplas
Tanaman Kacang Panjang secara Enzimatis. Balai Penelitian Bioteknologi
Perkebunan Indonesia : Bogor. Buletin Plasma Nutfah Vol. 12 No. 2.
Salisbury, F. B., C. W. 1995. Morfologi
kacang panjang . Penerbit ITB. Bandung
Suryadi, dkk. 2003. Karakteristik
dan Deskripsi Plasma Nutfah Kacang Panjang. Balai Penelitian Tanaman Sayuran
: Lembang. Buletin Plasma Nutfah vol. 9 No. 1 th. 2003.
Yatim, W. 1990. Bertanamn Kacang
Panjang. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta.
No comments:
Post a Comment