I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Air merupakan
unsur paling vital dalam kehidupan ini. Sehingga air sangat dibutuhkan dalam
setiap elemen kegiatan biotik maupun abiotik. Air merupakan senyawa yang
berasal dari ikatan oksigen dan hidrogen. Sehingga memiliki banyak keunikan
tersendiri.
Salah satu
keunikan sifat air adalah dapat membantu tumbuh dan berkembangnya tumbuhan.
Karena air yang masuk ke dalam tanah dapat melarutkan unsure hara dalam tanah
kemudian terserap oleh akar-akar tumbuhan. Lalu masuk ke dalam bagian-bagian
tubuh tumbuhan hingga menuju ke daun. Dalam daun, air membantu proses
fotosintesis yang membentuk zat gula.
Pemanfaatan
air bagi tumbuhan, terus belanjut seiring dengan majunya pola pikir manusia
dlam membudidayakan tanaman. Sehingga pemanfaatan air berkembang menjadi suatu
sistem yang mengatur aliran air menuju areal pertanian yang disebut sistem
irigasi. Penggunaan sistem irigasi berawal dari teknik yang paling sederhana
dengan pembuatan sumur-sumur di sekitar areal pertanian atau membuat bendungan
hingga penggunaan pompa.
Pengelolaan
air diatur oleh negara dalam pasal 33 ayat 3 yaitu bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka, dalam pemanfaatan air bagi pertanian
didirikan berbagai macam badan-badan atau organisasi yang mengelola dan
mengatur penggunaan air bagi pertanian. Sehingga pemanfaatannya tidak
mengeksploitasi sumberdaya air.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian
air bagi tumbuhan?
2.
Bagaimana
teknologi inovasi pemberdayaan air bagi pertanian?
3.
Bagaimana sumber
air bagi irigasi ?
4.
Bagaimana daerah
aliran sungai mejalankan fungsinya sebagai salah satu sumber irigasi ?
5.
Bagaimana sistem
pengambilan dan pemberian pengairan bagi lahan pertanian ?
6.
Bagaimana
cara-cara dalam pengambilan air pengairan ?
7.
Bagaimana
macam-macam badan-badan pengelola pengairan bagi pertanian di Indonesia ?
8.
Bagaimana subak
dari aspek fisik?
II.
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Air Bagi Tumbuhan
Air merupakan
kombinasi sederhana dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang
menghasilkan molekul air (H2O). molekul air saling tarik menarik sehingga
disebut ikatan hidrogen.Adanya ikatan hidrogen ini menyebabkan air memiliki
beberapa sifat unik namun berguna.
Kandungan
air di bumi bisa mencapai sekitar 70% sehingga menutupi sebagian besar
permukaan bumi. Itulah sebabnya air begitu penting dalam kehidupan ini. Salah
satu kegunaan air yakni mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. mekanisme
pergerakan air dalam tubuh tanaman dimulai dari absorpsi air pada permukaan
akar. Air masuk ke dalam akar melalui sel-sel epidermis dan rambut akar
(modifikasi sel epidermis). Rambut akar meningkatkan
luas permukaan akar sehingga absorpsi air menjadi lebih efisien. Selanjutnya
air dari epidermis masuk ke dalam korteks akar. Sebagian air masuk melalui sitoplasma
(rute simplas) dan sebagian besar air melalui ruang antar sel (rute apoplas).
Ketika mencapai endodermis, air yang masuk dengan rute apoplas dipaksa masuk ke
dalam endodermis karena pada endodermis terdapat jalur/pita Caspary.
Air dari sel-sel endodermis selanjutnya masuk ke dalam pembuluh
xilem melalui proses osmosis. Air dari pembuluh xylem akar, bergerak melalui
xilem batang hingga ke xilem daun. Cairan xilem yang ada dalam xylem akar,
xilem batang dan xilem daun berhubungan satu dengan lainnya membentuk suatu
kolom. Air yang berada di xylem daun pun berperan dalam proses fotosintesis.
Mekanisme pergerakan air ini menggunakan gaya
kapiler. Karena molekul air bergerak ke atas dan akhirnya menuju ke xylem daun.
Dari mekanisme ini air kemudian diolah menjadi at makanan bagi tumbuhan yang
berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan itu sendiri. Selain itu,
juga fungsi air lainnya antara lain sebagai zat pelarut dan media reaksi-reaksi
kimia, media transport zat terlarut organic dan non organic. Medium
memberikan turgor pada sel tanaman. Turgor menggalakkan pembesaran sel,
struktur tanaman, dan penempatan daun Hidrasi dan netralisasi muatan pada
molekul-molekul koloid . Untuk enzim, air hidrasi membantu memelihara struktur
dan memudahkan fungsi katalis.
2.2 Teknologi Inovasi Pemberdayaan Air bagi Pertanian
Sistem irigasi merupakan hal yang paling cocok dengan pemanfaatan sumber
daya air bagi tanaman pertanian. Secara umum, sistem irigasi adalah teknik
pemberian air ke tanah untuk mensuplai kelembaban tanah essensial yang berguna
bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan sistem irigasi selain untuk pemanfaatan sumber
daya air antara lain :
1. Menjamin
keberhasilan produksi tanaman dalam menghadapi kekeringan jangka pendek
2. Mendinginkan
tanah dan atmosfir sehingga akrab dengan pertumbuhan tanaman
3. Mengurangi
bahaya cekaman kekeringan
4. Mencuci atau
melarutkan garam dalam tanah
5. Melunakkan
lapisan olah dan gumpalan-gumpalan tanah
Secara implisit,
tujuan sistem irigasi mencakup kegiatan drainase pertanian yang berhubungan leaching yakni mencuci atau melarutkan
garam dalam tanah.
Selain
itu dengan terairinya lahan pertanian dengan baik akan diperoleh manfaat dan
kemudahan sebagai berikut :
1. Pengolahan
tanah bagi pertanaman akan mudah dan ringan dalam pelaksanaannya.
2. Tanaman
pengganggu (gulma) akan mudah dalam pemberantasannya.
3. Pengaturan
temperature tanah dapat berlangsung sesuai yang dikehendaki tanaman.
4. Berlangsungnya
perbaikan dan peningkatan kesuburan tanah.
5. Sangat
berperan dalam memperlancar proses leaching (pencucian) tanah.
2.3 Sumber Air bagi Irigasi
Keperluan
air bagi tanaman dan kelembaban tanah dicukupi oleh ketersediaan air pengairan
yang berasal dari air permukaan tanah (sungai,danau,waduk,dan curah hujan) dan
air tanah (air bebas yang tidak tertekan). Ketersediaan air bagi pertanian
berbeda-beda tergantung pada musim, lokasi sumber air, dan usaha konservasi
air. Namun ketersediaan air belum tentu terbebas dari ancaman pencemaran yang
dapat meracuni tanaman. Maka air tersebut tidak dapat dimanfaatkan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan bagi pengairan lahan-lahan pertanian yaitu debit air
memadai dan berkualitas.
Air
Permukaan Tanah
Curah hujan merupakan sumber pokok
bagi tersedianya air permukaan. Air hujan yang tercurah akan terinfiltrasi
melalui pori-pori tanah ke dalam tanah dan sebagian lainnya membentuk aliran
permukaan air (run off) yang terus mengalir ke bagian bawah dan masuk ke
sungai-sungai. Aliran air permukaan biasanya mengangkut hara dari dalam tanah
yang terbawa ke sungai. Sehingga air sungai,waduk atau danau banyak mengandung
unsure hara yang penting bagi tanaman. Jadi sungai yang berfungsi mengumpulkan
dan mengalirkan curahan air hujan disebut daerah aliran sungai (DAS). Adapun
istilah-istilah pergerakan air dari lapisan permukaan antara lain :
a.
Interflow : aliran air yang meresap ke lapisan
tanah permukaan dan mengalir kembali ke luar dari lapisan tanah permukaan.
b.
Ground water : air tanah yang meresap ke dalam tanah dan
berkumpul di bawah tanah kemudian keluar melalui mata-mata air.
- Ground
water run off : limpasan air tanah.
Air
Tanah
Daerah penampungan (reservoir)
air tanah terdapat di lapisan bagian bawah tanah tepatnya di lapisan padat atau batuan yang
terbentuk dari bahan-bahan pasir dan kerikil, tufa vulkanis, gamping, dan
beberapa bahan lainnya. Lapisan penampungan air tanah disebut lapisan
pengandung air (aquifer). Pemanfaatan
bagi pertanian biasanya menggunakan alat penyedot air (pompa air). Akan tetapi
penggunaan air tanah menggunakan alat penyedot air harus dibatasi karena dapat
membuat air tanah menjadi kering. Selain itu juga pemanfaatan air tanah secara
berlebihan dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan perembesan air
tanah.
Berkaitan dengan kondisi dan letaknya di dalam tanah, lapisan
pengandung air (aquifer) tersebut
biasanya dibedakan menjadi sebagai berikut :
a.
lapisan pengandung air tanah yang bebas atau tidak terbatas (unconfined aquifer).
Lapisan ini di bagian bawahnya terdapat/ dibatasi oleh lapisan kedap air, sedang
disebelah atasnya berupa muka air yang berhubungan dengan atmosfer.
b.
Lapisan pengandung air tanah yang tertekan/ terbatas (confined aqufer).
Lapisan ini di bagian atas dan di bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap
air.109
c.
Lapisan pengandung air tanah tumpang (perched aquifer). Lapisan ini
terletak di atas lapisan kedap air yang tidak begitu luas, berada pada zona aerasi
di atas water table. Karena volume air pada lapisan ini mengandung air tanah tidakbanyak
maka perched aquifer kurang dapat diandalkan sebagai sumber air.
Pemanfaatan air tanah untuk pengairan dengan memanfaatkan air yang
berasal dari mata air dengan teknik penyedotan sampai saat ini masih terbatas. Umumnya
pengairan yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan aliran sungai. Alasan
keterbatasan penggunaan air sumber mata air ini adalah:
a.
Kebanyakan lapisan pengandung air tanah berada jauh di dalam tanah, yang sulit untuk
penggaliannya
b.
Penggunaan alat penyedot air memerlukan biaya yang tidak kecil bagi ukuran
hidup para petani.
c.
Menghindari mengeringnya sumber-sumber air tanah (konservasi air)
d.Kesadaran
para petani sehubungan dengan pengetahuannya yang meningkat, bahwa penggunaan air
tanah yang berlebihan dapat
mengakibatkan
:
(1) penurunan permukaan tanah;
(2)
perembesan air asin, yang dapat berakibat tidak dapat dimanfaatkannya air tanah
tersebut.
2.4 Daerah Aliran Sungai
Sungai berfungsi
sebagai penyalur air hujan pada suatu daerah aliran sungai. Nilai daerah aliran
sungai sangat penting terutama bagi pertanian dan pencegahan peluapan air. Terjadinya peluapan-peluapan air (banjir)
di daerah-daerah tertentu dapat membawa dan menyampaikan unsur-unsur hara dan
atau mineral tertentu yang dapat menyuburkan tanaman dan tanahnya, akan tetapi
jika dibandingkan dengan kerugian yang ditimbulkan (seperti erosi, pelongsoran,
tersapunya tanaman yang dibudidayakan, hancurnya rumah-rumah penduduk, dan
lainlain) mengakibatkan kerugian besar. Terlebih lebih kalau akibat pengikisan-pengikisan
tanah lapisan permukaan tadi mengakibatkan bagian-bagian tanah yang tersisa menjadi
sangat kurus/tidak produktif, sangat melarat akan unsur-unsur hara dan mineral
yang diperlukan tanaman. Karena itulah maka perlindungan terhadap daerah-daerah
aliran sungai perlu diperhatikan.
2.5 Sistem
Pengambilan dan Pemberian Pengairan bagi Lahan
Pertanian
Air bagi pengairan lahan-lahan pertanian sifat dan
kualitas air pengairan itu sangat berpengaruh dan menentukan. Pengolahan tanah
yang baik, pemberian pupuk yang sempurna dan pemakaian bibit-bibit tanaman unggul
dalam usaha pertanaman. Akan tetapi kalau air pengairannya mempunyai salinitas
ataupun kemasaman yang berpengaruh, maka pertumbuhan tanaman tidak mungkin
terjamin, bahkan kemungkinan pula tidak terjadi pertumbuhan tersebut. Untuk
menilai sifat dan kualitas air perlu diketahui konsentrasi total serta
konsentrasi bahan-bahan tertentu yang terkandung dalam air pengairan (irigasi).
Konsentrasi garam total merupakan kriteria tunggal yang terpenting. Kalau
kemasaman tanah akibat pengaruh dari air pengairan yang masssam masih dapat
diatasi dengan pemberian bahan-bahan kapur pertanian secukupnya, akan tetapi jika
tingkat salinitasnya tinggi maka sulit dilakukan pengelolaannya. Penggunaan air
dengan kadar salinitas tinggi dibutuhkan penanganan khusus seperti pencucian
atau dihindari pemakaianya.
2.6 Cara-cara
dalam Pengambilan Air Pengairan
Pemilihan pengambilan air dari sumbernya ke daerah-daerah
pertanian, maka dipengaruhi oleh faktor penentuan lokasi dan teknik pengambilan
air. Di dalam penentuan lokasi sumber air, sebagai berikut :
- Debit yang
mantap yang yang diperhitungkan dapat mencukupi kepentingan/kebutuhan air
tanaman
2. Kualitas air yang cukup
baik, bagi penunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
3. Lokasi sumber air dekat atau tidak seberapa jauh dari areal
pertanian yang membutuhkannya serta
mudah dalam pengambilannya.
Sedangkan teknik-teknik pengambilan air sebagai berikut :
1.
Pembuatan Dam (bendungan).
Dam atau bendungan dibuat dengan maksud
agar air sungai yang terbendung itu dapat dinaikkan air permukaannya dengan
demikian pengambilan atau penyalurannya ke areal pertanian akan lebih mudah.
Biasanya permukaan air dihubungkan dengan parit-parit yang menyebar ke
lahan-lahan pertanian.
2.
Penggunaan alat-alat yang sederhana
Beberapa petani masih menggunakan
peralatan yang sederhana seperti menggali sumur dengan menggunakan timba air
diambil dan digunakan untuk mengairi lahan pertaniannya.
3.
Penggunaan pompa air (water pump)
Usaha pengambilan atau penyaluran air
pengairan dapat dilakukan pula dengan membuat sumur pompa atau
pemompaan air sungai yang letaknya atau permukaan airnya , sedikit
lebih rendah dari kedudukan lahan pertanian. Pompa yang sering
digunakan untuk kepentingan pertanian yaitu : Centrifugal water pump (pompa
pusingan) dan Propeller waterpump (pompa baling-baling), digerakkan
oleh motor disel.
2.7 Macam-macam Badan-badan Pengelola
pengairan bagi Pertanian di Indonesia
Sistem irigasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam pertanian. Karena itu, didirikannya organisasi-organisasi yang mengatur
pengelolaan dan pembagian air agar bijaksana dalam pemanfaatannya. Selain itu,
adanya organisasi pengatur pengairan dapat membantu pelestarian lingkungan
hidup. Karena tidak mengeksploitasi air secara berlebihan untuk areal
pertanian. Berbagai daerah di Indonesia
memiliki bermacam-macam organisasi pengatur pengairan, salah satu yang paling
dominan adalah subak. Subak merupakan sistem irigasi pertanian yang sangat merakyat
di kalangan masyarakat Bali dan perkumpulan
petani yang memakai air di Bali. Didefinisikan sebagai kelompok masyarakat
(petani) yang bersifat sosio agraris religius dan otonom dalam pengaturan pemanfaatan
air secara bersama dalam pertanian di Bali, subak memiliki peran yang sangat
penting dalam menjaga ekosistem daratan dan lautan di Bali .
semua aspek dalam budidaya pertanian yang dilakukan petani dalam satu subak. Selain
itu, subak juga telah diapresiasikan secara local, nasional, dan internasional
melalui UNESCO sebagai cultural heritage.
Subak juga memiliki kearifan ekofiologis, yang dititikberatkan pada konservasi
dan keseimbangan lingkungan. Pemuliaan terhadap tanah, air, dan
aneka sumberdaya menjadi preferensi para petani yang dikuatkan secara etik dan
perundang-undangan (awig-awig)
Subak dijiwai oleh filosofi Tri Hita Karana (tiga penyebab kebahagiaan). Filosofi ini berarti
menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan manusia, dalam hal ini di
antara sesama anggota subak, antara anggota subak sebagai manusia dengan ekosistem
sawah sebagai lingkungan, dan antara anggota subak sebagai manusia dengan Tuhan
Yang Maha Kuasa sebagai pencipta dunia, termasuk sistem fisik subak itu sendiri.
Jika seluruh hubungan harmonis ini tercapai, akan memberikan keseimbangan dalam
pengembangan pertanian yang dilakoni para petani dalam satu kesatuan subak.
Oleh karena itu, implementasi teknologi pertanian yang benar dan bersahabat
dengan lingkungan pada ekosistem subak sebagai suatu kearifan lokal di Bali menjadi sangat penting.
2.8 Subak dari Aspek Fisik
• Bendung
Pembuatan bendung pada subak digunakan
pada alur sungai yang menikung. Karena aliran air sungai pada alur tersebut
cukup deras. Sehingga cukup optimal untuk mengaliri areal sawah.
• Saluran irigasi
Pembuatan
saluran irigasi harus dibuat terlebih dahulu sebelum pembuatan terowongan.
• Trowongan
Pembuatan terowongan dengan bangunan
setengah lingkaran agar air tidak meluap jauh dari areal pertanian.
• Bangunan-bagi (Dibuat dengan konsep tektek).
Merupakan
bangunan untuk mengatur pembagian air pada areal sawah setiap petani.
• Sawah
Dibuat
dengan konsep inlet dan outlet system.
• Air
• Bale timbang
Merupakan tempat pertemuan informal perkumpulan
pengairan.
• Bale subak
Merupakan
tempat pertemuan formal perkumpulan pengairan.
• Bangunan Pura subak
Merupakan tempat pemujaan kepada Tuhan
berharap agar sawah petani terus dialiri air agar hasil panen mereka berhasil.
III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Air merupakan kombinasi sederhana dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen yang menghasilkan molekul air (H2O).
molekul air saling tarik menarik sehingga disebut ikatan hidrogen.Adanya ikatan
hidrogen ini menyebabkan air memiliki beberapa sifat unik namun berguna.
2. Sistem irigasi merupakan hal yang paling cocok dengan pemanfaatan
sumber daya air bagi tanaman pertanian.
3. Keperluan
air bagi tanaman dan kelembaban tanah dicukupi oleh ketersediaan air pengairan
yang berasal dari air permukaan tanah (sungai,danau,waduk,dan curah hujan) dan
air tanah (air bebas yang tidak tertekan).
4. Sungai
berfungsi sebagai penyalur air hujan pada suatu daerah aliran sungai. Nilai
daerah aliran sungai sangat penting terutama bagi pertanian dan pencegahan
peluapan air.
5. Pemilihan pengambilan air dari sumbernya ke daerah-daerah
pertanian, maka dipengaruhi oleh faktor penentuan lokasi dan teknik pengambilan
air.
6. Subak merupakan sistem irigasi pertanian yang sangat
merakyat di kalangan masyarakat Bali dan
perkumpulan petani yang memakai air di Bali.
7. DAFTAR PUSTAKA
Hanum,
Chaerani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta .
Kartasapoetra,
A .G. dan Sutedjo, Mulyono. 1990. Teknologi
Pengairan Pertanian (Irigasi). Bumi aksara, Jakarta .
Siskel,
Suzanne dan Hutapea, S. R. 1996. Irigasi
di Indonesia. Pustaka LP3ES Indonesia ,
Jakarta .
No comments:
Post a Comment