Sunday, March 25, 2012

pemupukan


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Menurut pengertian luas, pemupukan adalah pemberian bahan kepada tanah dengan tujuan dan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Bahan itu ridak mencakup air, yang pemberiannya disebut irigasi. Memamngt irigasi dapat juga berperan pemupukan tertentu, karena air mengan dung zat hara terlarut atau tersuspensi. Pemupukan menurut pengertian khusus adalah pemberian bahan yang dimaksudakan untuk menambah hara tanaman pada tanah. Pemberian bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki suasana tanah dalam artian untu memperbaiki ataupun menambah unsure hara yang ada didalam tanah. Pemberian bahan kepada tanah tersebut juga betujuan untuk memperbaiki kandungan didalam tanah baik fisika, kimia ataupun biologi tanah.
            Pemupukan untuk tanaman sendiri bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Banyak pemupukan yang dilakukan dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Akan tetapi seringkali pemupukan yang dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan petumbuhan dan memaksimalkan produksi suatu tanaman membuat pertumbuhan tanaman tersebut menjadi terhambat dan produksi tanaman tersebut menjadi menurun.
            Ada beberapa hal yang menjadi penyebab hal tersebut. Salah satunya adalah dosis pupuk yang diberikan terlalu banyak. Selain itu dapat juga pemupukan yang dilakukan juga tidak memenuhi 5 tepat pemupukan. Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode pemupukan.
            Oleh karena itu pemupukan berimbang menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi suatu komoditas dalam bidang pertanian karena pemupukan berimbang akan menjadi salah satu faktor yang menentukan apakah tanaman tersebut dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilkan produksi yang maksimal atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud pemupukan berimbang?
2.      Bagaimana pengaruh pemupukan berimbang dengan optimalisasi pertumbuhan tanaman dan hasil produksi?
3.      Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pemberian pupuk?


BAB 2. PEMBAHASAN

            Pemupukan adalah merupakan suatu cara pemberian unsur hara atau pupuk kepada tanah yang tujuannya agar dapat diserap olah tanaman (unsur hara adalah makanannya tanaman), apabila tanaman digambarkan sebagai manusia, maka apabila kita menghendaki pertumbuhan tanaman agar dapat optimal kebutuhan makan suatu tumbuhan harus mencukupi 4 sehat 5 sempurna, yaitu semua kebutuhan tanaman tercukupi, manusia tidak akan dapat tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi karbohidrat saja walaupun itu dalam jumlah sangat banyak. Selain itu waktu makan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan. sebagai halnya manusia, waktu makan yang tepat adalah 3 hari sekali, yaitu pagi, siang dan sore. manusia juga tidak akan tumbuh sehat jika hanya mengkonsumsi pada pagi hari saja, walaupun itu juga dalam jumlah yang banyak.
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk ke dalam tanah untuk mencapai status semua hara esensial seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil, meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari pencemaran lingkungan. Jadi pemupukan berimbang merupakan pemenuhan hara yang berimbang dalam tanah, bukan berimbang dalam bentuk dan jenis pupuk. Pemupukan diberikan bagi hara yang kurang dalam tanah, yang sudah cukup diberikan hanya untuk memelihara hara tanah supaya tidak berkurang.
            Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda untuk masing-masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode pemupukan.
Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui pendekatan teknologi yang tepat antara lain dengan menerapkan teknologi pemupukan berimbang spesifik lokasi.
Saat ini teknologi pemupukan sesuai anjuran hampir tidak dilakukan oleh sebagian petani Indonesia, sehingga menyebabkan pemupukan menjadi tidak berimbang.
Konsep Pemupukan Berimbang adalah :
1.   Selama ini di masyarakat berkembang pengertian bahwa pemupukan berimbang adalah pemupukan yang menggunakan pupuk majemuk /compound (NPK Compound). Pengertian tersebut perlu segera diluruskan, karena konsep pemupukan berimbang adalah penambahan pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan kebutuhan hara oleh tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil komoditas pertanian.
2.   Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pupuk tunggal yang dicampur secara sederhana (simple blending), atau dicampur secara mekanis (mechanical blending) atau melalui teknologi pencampuran secara kimia (chemical blending) yang disebit pupuk majemuk/compound dengan formula tertentu
            Ada lima faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Dalam istilah pemupukan hal tersebut dinamakan 5 tepat pemupukan. 5 tepat pemupukan adalah:
1. Tepat jenis
            Tepat jenis dimaksudkan pada saat pemupukan harus tepat jenis. Misalnya pada saat pemupukan tanaman padi. Apabila tanaman padi tersebut membutuhkan pupuk N maka kita harus memupuk Urea. Apabila jenis pupuk yang kita gunakan salah, maka akan membuat tanaman yang kita pupuk tidak akan bertambah bagus.
2. Tepat dosis
            Tepat dosis disini dimaksudkan agar pada saat pemupukan dosis yang kita berikan ke tanaman jangan sampai terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Apabila dosis yang kita berikan terlalu sedikit, maka tanaman masih kekurangan unsure hara. Dan apabila dosis terlalu banyak maka pupuk tersebut bisa saja menjadi tocsic bagi tanaman itu sendiri.
3. Tepat Waktu
            Tepat waktu ini dimasudkan agar pada saat pemupukan waktu harus tepat. Misalnya pada tanaman kailan. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada saat 15 HST. Hal tersebut dimaksudkan agar tanaman kailan bisa tumbuh dengan optimal.
4. Tepat cara.
            Tepat cara ini dimaksudkan pada saat pemupukan cara kita harus benar, hal tersebut dikarenakan apabila cara pemupukan yang kita lakukan salah maka pupuk tersebut bisa saja tidak dapat diserap oleh tanaman melainkan tercuci oleh air dan terdenitrifikasi.
5. Tepat lokasi
            Tepat lokasi dimaksudkan lokasi pemupukan yang kita lakukan harus tepat. Misalnya pada saat pemupukan lokasi pemupukan berada pada ketinggian dan kecepatan angin besar. Maka jangan menggunakan pupuk yang berbentuk cair dan disemprotkan.


BAB 3. KESIMPULAN

            Dari pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemupukan berimbang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal tersebut dikarenakan pemupukan berimbang berhubungan dengan dosis pemberian pupuk kepada tanaman. Apabila dalam pemberian pupuk dosis yang diberikan terlalu banyak ataupun terlau sedikit maka akan membuat pertumbuhan tanaman kurang optimal.



DAFTAR PUSTAKA

Setyati, S.H. 2007. Petunjuk Pemupukan. Simplex. Jakarta.

Saraswati, R. 2007. Peran Pupuk Hayati Dalam Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Menunjang Keberlanjutan Produktivitas Tanah. Jurnal Sumber Daya Lahan Vol 1 No 4.

www.pustaka-deptan.go.id/agritek/lip50073.pdf, 2010. Pemupukan berimbang. Diakses pada tanggal 12 oktober 2011 pada pukul 21.00 wib

No comments:

Post a Comment